Cara Menghemat Baterai HP Android – Android dikenal sebagai sistem operasi yang sering menghabiskan baterai dengan cepat. Namun, hal ini tidak selalu disebabkan oleh sistem operasinya sendiri; bisa jadi karena cara penggunaan atau adanya gangguan dari virus.
Masalah baterai Android yang cepat habis memang sudah menjadi isu lama, jadi jika Anda mengalami hal ini, jangan khawatir, karena banyak orang yang juga mengalaminya.
Jika Anda merasa baterai ponsel Anda boros sekali, jangan panik. Kali ini, Uptegi.com akan berbagi beberapa tips jitu untuk menghemat baterai Android Anda.
Cara Agar Baterai Android Tidak Boros
Berikut beberapa cara efektif yang dapat Anda coba untuk menghemat penggunaan baterai di ponsel Android Anda:
#1. Hapus Widget Home Screen
Untuk membuat baterai Android Anda lebih tahan lama, cobalah menghapus widget yang tidak penting di layar utama. Tidak perlu menghapus semuanya, cukup singkirkan widget yang jarang digunakan, sementara yang esensial bisa tetap dipertahankan.
Lalu, kenapa widget bisa membuat baterai boros? Setiap widget membutuhkan sumber daya agar dapat berfungsi dengan baik, mirip seperti aplikasi yang berjalan di latar belakang. Ini berarti widget juga bisa menguras daya baterai Anda.
Sebaiknya, pasang hanya widget yang benar-benar diperlukan. Jika masih ada widget yang hanya berfungsi sebagai dekorasi, segera hapus untuk membantu menghemat daya baterai Android Anda.
#2. Gunakan Wallpaper Gambar
“Bukankah semua wallpaper itu berupa gambar?” Hmm… benar, namun yang saya maksud di sini adalah gambar statis, bukan animasi.
Saat Anda memilih gambar yang tidak bergerak, Anda sebenarnya sedang menghemat daya baterai secara signifikan, dibandingkan dengan menggunakan wallpaper animasi.
Kesimpulannya, sebaiknya hindari wallpaper animasi. Sebab, wallpaper jenis ini memerlukan lebih banyak sumber daya dibandingkan wallpaper gambar biasa.
#3. Kurangi Efek Transisi
Perhatikan saat Anda membuka atau menutup aplikasi di Android, Anda akan melihat transisi yang memberikan efek visual yang menarik. Namun, tahukah Anda bahwa efek ini dapat membuat baterai Android Anda cepat habis? Jangan khawatir, para pengembang Android telah menyediakan solusi sederhana untuk mengatasi masalah ini, dan Anda bisa mencobanya dengan mudah.
Berikut caranya:
- Buka Pengaturan di ponsel Android Anda.
- Masuk ke bagian Tentang Ponsel, lalu pilih Informasi perangkat lunak. Di sana, tekan 7 kali pada Nomor versi (atau Nomor bentukan/Build Number).
- Kembali ke Pengaturan dan pilih Pilihan Pengembang. Gulir ke bawah hingga menemukan opsi Skala animasi (jendela, transisi, dan animator).
- Ubah skala animasi menjadi 0,5x, atau jika ingin mematikannya sepenuhnya, pilih Animasi mati.
- Selesai.
Selain menghemat daya baterai, langkah ini juga dapat meningkatkan kinerja ponsel Anda, menjadikan fitur ini sangat berguna dalam berbagai aspek.
#4. Atur Brightness Manual
Pada perangkat Android, Anda dapat menyesuaikan tingkat kecerahan layar sesuai dengan preferensi pribadi. Bahkan, ada fitur Kecerahan Adaptif yang secara otomatis menyesuaikan kecerahan layar berdasarkan kondisi cahaya sekitar.
Namun, untuk mengoptimalkan penggunaan baterai, sebaiknya Anda mematikan fitur Kecerahan Adaptif dan mengatur kecerahan secara manual.
Untuk menonaktifkan fitur otomatis ini, buka menu Pengaturan dan pilih Tampilan. Temukan opsi Kecerahan Adaptif dan matikan dengan menggeser toggle yang ada di sampingnya.
Setelah itu, Anda bisa menyesuaikan tingkat kecerahan sesuai kebutuhan, meningkatkan kecerahan di tempat yang terang atau menguranginya saat berada di area yang lebih gelap.
#5. Minimalkan Waktu Tidur
Dengan fitur ini, Anda dapat menentukan seberapa cepat layar Android akan mati secara otomatis. Saya pribadi selalu memilih pengaturan waktu tercepat, yaitu 15 detik.
Google pun menyarankan untuk mengatur layar mati lebih cepat agar baterai Android bisa lebih efisien, karena semakin singkat waktu layar aktif setelah perangkat tidak digunakan, semakin irit pula penggunaan daya baterai.
#6. Matikan GPS, Bluetooth, Hotspot
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan fitur-fitur tersebut dapat mempercepat pengurasan baterai. Jadi, sebaiknya manfaatkan fitur-fitur ini hanya saat benar-benar diperlukan. Terutama untuk Sinkr, Anda masih bisa mengaktifkannya jika membutuhkan sinkronisasi otomatis.
#7. Gunakan Jaringan WiFi
Jika dibandingkan dengan jaringan seluler, WiFi memiliki sejumlah keuntungan yang patut dipertimbangkan. Selain kecepatan yang lebih stabil, WiFi juga lebih efisien dalam menghemat daya baterai.
Hal ini terjadi karena pada jaringan seluler, ponsel terus-menerus mencari sinyal, yang membuat penggunaan baterai menjadi lebih boros. Apalagi, jika berada di area dengan sinyal yang lemah, daya baterai akan lebih cepat terkuras.
#8. Kurangi Aplikasi Berjalan
Semakin banyak aplikasi yang aktif, semakin berat pula kerja Android. Hal ini otomatis akan membuat baterai terkuras lebih cepat dibandingkan saat penggunaan normal.
Untuk itu, disarankan hanya menjalankan aplikasi-aplikasi yang benar-benar dibutuhkan agar kinerja Android tetap optimal. Dengan cara ini, penggunaan baterai pun akan lebih efisien.
#9. Gunakan ROM Stable
Sebagai pengguna Android, Anda bebas memilih ROM apa pun, baik itu Custom ROM maupun ROM resmi dari pengembang perangkat yang Anda pakai.
Namun, penting untuk mengetahui perbedaan antara ROM yang stabil dan yang masih dalam tahap beta. ROM beta seringkali memiliki banyak bug dan bisa menguras baterai lebih cepat (berdasarkan pengalaman pribadi).
Oleh karena itu, pastikan ROM yang Anda pilih sudah benar-benar stabil dan siap digunakan. Jika Anda tidak ingin repot, memilih ROM resmi bisa menjadi pilihan terbaik, dengan catatan Anda perlu memperbarui sistem operasi Android terlebih dahulu.
#10. Aktifkan Mode Pesawat
Jika ponsel Android Anda sedang tidak digunakan, sebaiknya aktifkan mode pesawat. Langkah ini terbukti dapat menghemat baterai secara signifikan. Anda bisa melakukannya saat tidur, bekerja, atau di waktu lain ketika ponsel tidak dibutuhkan sama sekali.
Itulah beberapa tips hemat baterai Android yang sering saya terapkan. Perlu dicatat, cara di atas bisa digunakan pada perangkat Android yang sudah di-root maupun yang tidak di-root, jadi sangat fleksibel dan bisa diterapkan secara luas.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua.